balok baja jembatan
Jembatan balok baja mewakili perkembangan fundamental dalam rekayasa infrastruktur modern, menggabungkan integritas struktural yang kuat dengan kemampuan desain yang fleksibel. Jembatan-jembatan ini menggunakan balok I-baja atau girder sebagai elemen utama penopang beban, secara efektif mendistribusikan berat di seluruh struktur sambil mempertahankan keawetan yang luar biasa. Desainnya umumnya mencakup beberapa balok paralel yang berjalan secara longitudinal di sepanjang jarak lintasan, didukung oleh abutemen atau pilar beton di kedua ujungnya. Jembatan balok baja unggul dalam aplikasi lintasan pendek dan sedang, biasanya berkisar antara 25 hingga 200 kaki panjangnya. Proses konstruksi melibatkan perhitungan rekayasa yang presisi untuk menentukan ukuran balok, jarak antar balok, dan persyaratan penopang, memastikan distribusi beban yang optimal dan stabilitas struktural. Jembatan balok baja modern sering kali menggunakan konstruksi komposit, di mana balok baja bekerja bersama-sama dengan dek beton bertulang, menciptakan struktur terpadu yang memaksimalkan kekuatan sambil meminimalkan penggunaan material. Jembatan-jembatan ini dapat menampung berbagai jenis lalu lintas, dari trotoar pejalan kaki hingga lalu lintas kendaraan berat, dan dapat disesuaikan dengan bahan dek yang berbeda, railing, dan pelapis pelindung untuk memenuhi kondisi lingkungan tertentu.